Islam Dan Barat Paska Tragedi WTC 11/9
Tatanan geopolitik dunia sesudah peristiwa 11/9 mengalami fase baru yang sangat signifikan dan revolutif, para pundit dan kalangan akademis sudah tidak segan-segan lagi memprediksikan apa yang akan terjadi sesudah kasus berdarah ini, - The end of history, sebuah terminasi eksentrik Francis Fukyama–sebagian mereka menyimpulkan-nya dan ada juga sebagian lain yang mengatakan bahwa-The Clash civilizations–yang selama ini di gembar-gemborkan oleh Samuel P. Huntington memang benar-benar telah terjadi. Pergolakan antar suku, ras , agama dan negara seakan telah mewarnai perpolitikan global kita saat ini, sehingga berefek pada kemunduran Nation state dikarenakan warna konflik tribalisme global yang melanda masyarakatnya, dan terutama hal itu terjadi di dunia Islam dan Barat sebagai “pelaku” konflik tribalisme tersebut tanpa menyadari apa yang akan mereka tuai dari perseteruan itu.
Paska kejadian tragis 11/9, yang merupakan drama terorisme yang paling dahsyat dan memilukan dalam perjalanan sejarah manusia – parade politik telah banyak diwarnai oleh rasa takut, kebencian dan balas dendam yang dilakukan oleh masing-masing kubu (Baca: Barat dan Islam), alat politik yang ada digunakan bukan untuk menciptakan iklim politik yang lebih kondusif, bersahaja dan penuh kedamaian tetapi 11/9 telah memberikan instrumen pada mereka untuk menggelar politik oportunisme dan unilateralisme yang sudah tidak lagi mengindahkan tatanan globab. Oleh karena itu sudah saatnya bagi kita untuk tersadar dari keterbiusan sejarah hitam yang selama ini telah banyak mengorbankan masyarakat sipil tak berdosa untuk kemudian sama-sama merumuskan konklusi permasalahan yang pelik ini dengan cara yang lebih bijak , baik dan solusif, bukan dengan anarkisme, premanisme ataupun terorisme11. Karena hal tersebut tidak akan pernah bisa menyelesaikan permasalahan, justru akan lebih memperburuk keadaan. Oleh karenanya kita sangat menyayangkan sekali agresi militer yang dilakukan oleh Amerika terhadap negara-negara muslim beberapa waktu terakhir ini. Imperialisme modern yang saat ini digelar oleh Barat dengan menancapkan hegemoninya terhadap dunia Islam dengan mengatasnamakan perang melawan terorisme adalah merupakan pengkhianatan terhadap konvensi PBB tentang penyelesaian konflik paska perang dingin, di samping hal tersebut akan merusak sistem multilateralisme dan penghancuran tatanan politik dunia.
11/9 memang telah memberikan ruang gerak yang luas bagi Amerika untuk melangkahi tatanan geopolitik kita dan bergerak melakukan kolonialisme terhadap dunia Islam, atas nama perang melawan terorisme Washington seakan bebas memerangi negara-negara Islam yang ia anggap menjadi sarang terorisme, di samping Bush juga mengangkat isu senjata penghancur masal (Weapons of mass destruction) dan menuduh beberapa negara yang notabene mayoritas berpenduduk muslim sebagai poros kejahatan atau poros setan (Axis of evi ) demi untuk mewujudkan ambisi kaum barbar modern seperti yang dikatakan oleh Naom Chomsky.12
Secara resmi atau tidak resmi kebencian Barat terhadap Islam dan kaum muslim pun makin kentara ditampilkan secara jelas oleh Amerika dan aliansinya dalam menyikapi gejolak politik dengan negara-negara muslim di timur tengah, kebencian yang sebenarnya hanya bersumber pada tuduhan-tuduhan tak beralasan terhadap Arab-muslim, karena mereka dianggap sebagai disiden pelaku pemboman WTC dan Pentagon atau karena perbedaan visi politik negara-negara Arab di satu sisi dan administrasi gedung putih di sisi lain dalam menyikapi perang melawan teorisme paska 11/9, yang dalam perjalanannya menimbulkan tanda tanya di dalam masyarakat Arab dan kaum muslimin, karena, permasalahan perang melawan terorisme sudah jauh sekali melewati batas kewajaran sehingga menampilkan kebencian Barat yang mendalam terhadap kaum muslimin atau lebih dari itu Barat menganggap Islam dan kaum muslimin sebagai musuh yang selalu harus diperhitungkan.13
----------------------------------
Pcim Mesir menerima zakat, infaq, sadaqah. Uang ini akan dipergunakan untuk kepentingan dakwah Pcim Mesir dan dapat disalurkan ke:
No rek. 3660009009 a/n PCIM Mesir, Bank Syariah Mandiri, Jl. Gedong Kuning Selatan, No. 5, Yogyakarta.
Konfirmasi via facebook : https://www.facebook.com/pcim.mesir
Dan semoga amal ini bisa menjadikan kita menerima buku amalan perbuatan dengan tangan kanan diakhirat kelak. Alamat Pcim Mesir: Building 113/2, 10th district, Nasr city, Cairo, Egypt.
Paska kejadian tragis 11/9, yang merupakan drama terorisme yang paling dahsyat dan memilukan dalam perjalanan sejarah manusia – parade politik telah banyak diwarnai oleh rasa takut, kebencian dan balas dendam yang dilakukan oleh masing-masing kubu (Baca: Barat dan Islam), alat politik yang ada digunakan bukan untuk menciptakan iklim politik yang lebih kondusif, bersahaja dan penuh kedamaian tetapi 11/9 telah memberikan instrumen pada mereka untuk menggelar politik oportunisme dan unilateralisme yang sudah tidak lagi mengindahkan tatanan globab. Oleh karena itu sudah saatnya bagi kita untuk tersadar dari keterbiusan sejarah hitam yang selama ini telah banyak mengorbankan masyarakat sipil tak berdosa untuk kemudian sama-sama merumuskan konklusi permasalahan yang pelik ini dengan cara yang lebih bijak , baik dan solusif, bukan dengan anarkisme, premanisme ataupun terorisme11. Karena hal tersebut tidak akan pernah bisa menyelesaikan permasalahan, justru akan lebih memperburuk keadaan. Oleh karenanya kita sangat menyayangkan sekali agresi militer yang dilakukan oleh Amerika terhadap negara-negara muslim beberapa waktu terakhir ini. Imperialisme modern yang saat ini digelar oleh Barat dengan menancapkan hegemoninya terhadap dunia Islam dengan mengatasnamakan perang melawan terorisme adalah merupakan pengkhianatan terhadap konvensi PBB tentang penyelesaian konflik paska perang dingin, di samping hal tersebut akan merusak sistem multilateralisme dan penghancuran tatanan politik dunia.
11/9 memang telah memberikan ruang gerak yang luas bagi Amerika untuk melangkahi tatanan geopolitik kita dan bergerak melakukan kolonialisme terhadap dunia Islam, atas nama perang melawan terorisme Washington seakan bebas memerangi negara-negara Islam yang ia anggap menjadi sarang terorisme, di samping Bush juga mengangkat isu senjata penghancur masal (Weapons of mass destruction) dan menuduh beberapa negara yang notabene mayoritas berpenduduk muslim sebagai poros kejahatan atau poros setan (Axis of evi ) demi untuk mewujudkan ambisi kaum barbar modern seperti yang dikatakan oleh Naom Chomsky.12
Secara resmi atau tidak resmi kebencian Barat terhadap Islam dan kaum muslim pun makin kentara ditampilkan secara jelas oleh Amerika dan aliansinya dalam menyikapi gejolak politik dengan negara-negara muslim di timur tengah, kebencian yang sebenarnya hanya bersumber pada tuduhan-tuduhan tak beralasan terhadap Arab-muslim, karena mereka dianggap sebagai disiden pelaku pemboman WTC dan Pentagon atau karena perbedaan visi politik negara-negara Arab di satu sisi dan administrasi gedung putih di sisi lain dalam menyikapi perang melawan teorisme paska 11/9, yang dalam perjalanannya menimbulkan tanda tanya di dalam masyarakat Arab dan kaum muslimin, karena, permasalahan perang melawan terorisme sudah jauh sekali melewati batas kewajaran sehingga menampilkan kebencian Barat yang mendalam terhadap kaum muslimin atau lebih dari itu Barat menganggap Islam dan kaum muslimin sebagai musuh yang selalu harus diperhitungkan.13
----------------------------------
Pcim Mesir menerima zakat, infaq, sadaqah. Uang ini akan dipergunakan untuk kepentingan dakwah Pcim Mesir dan dapat disalurkan ke:
No rek. 3660009009 a/n PCIM Mesir, Bank Syariah Mandiri, Jl. Gedong Kuning Selatan, No. 5, Yogyakarta.
Konfirmasi via facebook : https://www.facebook.com/pcim.mesir
Dan semoga amal ini bisa menjadikan kita menerima buku amalan perbuatan dengan tangan kanan diakhirat kelak. Alamat Pcim Mesir: Building 113/2, 10th district, Nasr city, Cairo, Egypt.
Post A Comment
Tidak ada komentar :