Rekonstruksi Fakta Dalam Ilmu Falak

Terhadap tiga hukum Kepler diatas, Prof.Dr.Muhammad Shalih an-Nawawi (Guru
Besar Falak Universitas Kairo) menyatakan (menulis) dalam makalahnya yang
berjudul "Ibn Syâthir wa Nashîruddîn at Thusî wa Dawâ'ir al Aflâk"
yang dipresentasikan pada seminar internasional sejarah ilmu pengetahuan
tanggal 28 s.d. 30 September 2004 M di Perpustakaan Alexandria - Mesir, ia
mengungkap, bahwa teori tersebut pada dasarnya telah dikemukakan atau
setidak-tidaknya disinggung oleh Ibn Syathir (w.777 H) diabad 8 H/14 M dalam
karyanya "Ta'lîq al Arshâd" dan "Nihâyat al Ghâyat
fî[l] a'mâl al Falakiyyât".[2] Dengan demikian setidak-tidaknya informasi ini mematahkan gagasan tata
surya Copernicus dan Kepler meski perlu penelitian lebih lanjut. Lebih lanjut,
melalui diskusi (bincang-bincang) penulis dengan Dr.Muhammad Abdul Wahab Jalal
(eks Guru Besar Matematika-Astronomi & Sejarah Ilmu Pengetahuan (History
Science) Universitas Prancis) menyatakan, bahwa Nicholas Copernicus dalam
teori-teorinya terdapat kemiripan komposisi (jadwal) astronomi yang ia buat
dengan yang dibuat oleh Ibnu Syathir dalam jadwal (zig)-nya.[3]
[2] Lihat:
Kertas makalah Prof.Dr.Muhammad Shalih an-Nawawy dalam "Abhâts an Nadwah al 'Âlamiyah as Tsâminah li Târîkh al 'Ulûm" di
Perpustakaan Iskandariah-Mesir, 28-30 September 2004 M, dipublikasi oleh Mansyûrât Jâmi'ah Halb (Ma'had at Turâts al 'Ilmî al 'Arabî), 1427 H/2006 M, h.231-239.
[3] Diskusi
dilakukan beberapa kali (pada tahun 2007 M) di kantor Kedutaan Prancis di Kairo
(wilayah Tahrir), tempat beliau bertugas sebagai peneliti. Beliau (Dr.Muhammad
Abdul Wahab Jalal) menyelesaikan S-1 di Universitas Ummu Darman Sudan jurusan
ilmu pengetahuan (Science), S-2, S-3 Universitas Sourbone-Prancis
jurusan Matematika-Astronomi. Beliau adalah Supervisor (Musyrif) Tesis
Magister penulis.
Labels
AFDA Astronomi
Post A Comment
Tidak ada komentar :