Asal Mula Penciptaan Manusia
فلينظر الانسان ممّ خلق
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. (QS. At-Thariq: 5)
Allah memerintahkan manusia untuk merenungi asal penciptaannya. Ia juga menjelaskan setiap priode hidup manusia dalam Al-Qur'an, sejak awal penciptaan hingga ia dibangkitkan kembali. Sebenarnya, ada pelajaran yang ingin disampaikan Allah kepada manusia. Tidak sekedar agar manusia tahu tahap demi tahap priode itu berlangsung, tapi agar saat mereka membaca ayat tersebut mereka dapat menyesuaikan apa yang dijelaskan oleh Al-Qur'an dengan priode hidup yang mereka jalani. Jadi ada usaha untuk memadukan antara teks dan realita. Saat hal itu mampu manusia lakukan, akan ada pengaruh dalam hati mereka, seakan-akan ayat itu berbicara khusus kepada mereka. [1]
يا أيها الناس ان كنتم في ريب من البعث فانا خلقناكم من تراب ثم من نطفة ثم من علقة ثم من مضغة مخلقة وغير مخلقة لنبين لكم و نقرّ في الأرحام ما نشاء الى أجل مسمّى ثم نُخرجُكم طفلاً ثم لتبلغوا أشدكم ومنكم من يتوفى ومنكم من يرد الى أرذل العمر لكيلا يعلم من بعد علم شيئاَ
“Wahai manusia, jika kamu masih meragukan hari kebangkitan, sesungguhnya Kami ciptakan kalian dari tanah kemudian dari tetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kalian. Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi kemudian(dengan berangsur-angsur) kalian sampai pada kedewasaan dan di antara kalian ada yang diwaftkatan dan(adapula) yang dipanjangkan umurnya sampai pikun supaya dia tidak mengetahui sesuatu yang dulu diketahuinya…” (QS. Al-Hajj: 5)
Adapun tentang asal mula penciptaan manusia, selain ayat di atas, ayat di bawah ini juga menjelaskan hal tersebut:
ولقد خلقنا الانسانَ من سلالةٍ من طينٍ* ثم جعلناه نطفةً في قرارٍ مكينٍ * ثم خلقنا النطفةَ علقةً فخلقنا العلقةَ مضغةً فخلقنا المضغةَ عظاماً فكسونا العظامَ لحماً ثم أنشأناه خلقاً آخرَ فتبارك الله أحسنُ الخالقينَ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh(rahim). Lalu air mani itu Kami jadikan segumpal darah, segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluq yang berbentuk lain. Maha suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.(QS. Al-Mu'minun: 12-14)
[1] Dr. Muhammad Izzuddin Taufiq, Dalil'l-Anfus Baina Al-Qur'an wa Al-Ilmi'l-Hadits, Dâr el-Salâm, Cairo, cet. III, 2004, hal. 70.
Labels
Tafsir Al-Wasatiyyah
Post A Comment
Tidak ada komentar :