Maqâshid al-Syarî‘ah dalam Perspektif Ibnu ‘Asyur
Muhammad Taufan Khasani
Pendahuluan

Bagi Ibnu ‘Asyur,
proyek besar ini bukan sekedar pemenuhan hasrat intelektualnya saja. Lebih dari
itu, yang beliau inginkan adalah bagaimana membangun sebuah cara pandang yang
komprehensif terhadap ajaran Islam agar menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
intelektual yang akan berkorelasi erat dengan penyelesaian problematika
kekinian yang sedang dihadapi umat Islam. Kesepakatan-kesepakatan itu pulalah
yang akan menunjukkan kepada dunia, bahwa ajaran Islam memang ditujukan kepada
seluruh manusia persis seperti tujuan awal ketika diturunkan.
Keterbatasan
kemampuan dan tempat, memaksa penulis untuk tidak membahas semua pandangan
beliau dalam masalah maqâshid ini, tapi hanya membatasinya dalam empat
bahasan saja yaitu: pengertian, prinsip umum, metode penetapan dan konsep
maslahat dalam maqhâsid al-syarî‘ah.
*Berawal dari golongan pemula, pangkatnya naik ke golongan dua pada tahun
1899. Empat tahun berikutnya, setelah mengikuti seleksi kenaikan pangkat,
beliau resmi menjadi guru pada golongan satu. Semasa itulah beliau banyak
mengkritisi almamaternya yang memang sedang mengalami kemunduran.
[1]Sya‘ban
Muhammad Ismail, al-Tajdîd fî Ushûli’l Fiqh; Dirâsah Washfiyyah Naqdiyyah,
Darussalam, Kairo, cet. I, 2000, hal. 41
Post A Comment
Tidak ada komentar :