Tidak Malukah Kita Pada Allah ?
Malu
kepada Allah adalah sifat yang sudah semestinya dimiliki oleh setiap
makhluk-Nya di muka bumi ini, terkhusus manusia sebagai khalîfatulLâh fi’l
`Ardlh. Malu kepada Allah dapat diwujudkan dengan prilaku tidak
melanggar aturan-aturan Allah, berusaha untuk melaksanakan segala perintah
Allah dengan tulus ikhlas. Seperti shalat, puasa, meninggalkan maksiat
dan selalu mengintrospeksi diri dalam segala kesempatan. Taukah kita
sebenarnya Allahlah yang sangat pemalu kepada hamba-hamba-Nya, terlebih kepada
hamba yang menengadahkan tangan sambil berdoa kepada-Nya. Sebagaimana yang
disebutkan di dalam Hadis:
ان الله حيي كريم يستحيى ان يرفع الرجل اليه يديه
ان يردهما صفرا خائبتين
(
رواه الترمذى)
"Sesungguhnya Allahlah yang Maha Pemalu lagi Maha Mulia,
Allah sangat malu untuk menolak permohonan seorang hamba-Nya yang menengadahkan kedua tangan sambil berdoa
kepada-Nya sekecil apapun itu". ( HR. Turmuzi).
Dan tahu pulakah kita ternyata ketika
mandipun, kita dianjurkan untuk menutupi 'aurat', karena Allah sangat malu dan
menyukai sifat malu. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis:
ان الله حيي ستير, يحب الحياء و الستر, فاذا اغتسل أحدكم فليستتر( رواه احمد و
ابو داود و النسائى )[1]
"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Penutup
(segala kejelekan makhluk-Nya) maka apabila kamu mandi, pakailah penutup
". (HR. Abu Ahmad, Abu Daud, Nasa'i).
Dari dua Hadis di atas tahulah kita
betapa Allah sangat pemalu. Berkaca dari hadis tersebut pula sudah sepantasnya
kita sebagai wanita Muslimah memiliki rasa malu, terlebih kepada Allah Swt..
Rasulullah sendiri memiliki rasa malu yang tinggi, sampai-sampai rasa malunya melebihi anak
gadis yang dipingit. Para sahabat juga bisa mengetahui perubahan ekspresi wajah
Nabi ketika ada sesuatu yang tidak beliau sukai.[2]
Labels
Tafsir Al-Wasatiyyah
Post A Comment
Tidak ada komentar :