PCIM News

[Kabar PCIM][list]

Kabar Persyarikatan

[Muhammadiyah][twocolumns]

Tidak Malukah Kita Pada Allah ?




Tidak Malukah Kita Pada Allah ?
Malu kepada Allah adalah sifat yang sudah semestinya dimiliki oleh setiap makhluk-Nya di muka bumi ini, terkhusus manusia sebagai khalîfatulLâh fi’l `Ardlh. Malu kepada Allah dapat diwujudkan dengan prilaku tidak melanggar  aturan-aturan  Allah, berusaha untuk melaksanakan segala perintah Allah dengan tulus ikhlas. Seperti shalat, puasa, meninggalkan  maksiat  dan selalu mengintrospeksi diri dalam segala kesempatan. Taukah kita sebenarnya Allahlah yang sangat pemalu kepada hamba-hamba-Nya, terlebih kepada hamba yang menengadahkan tangan sambil berdoa kepada-Nya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam Hadis:

ان الله حيي كريم يستحيى ان يرفع الرجل اليه يديه ان يردهما صفرا خائبتين
( رواه الترمذى)

"Sesungguhnya Allahlah yang Maha Pemalu lagi Maha Mulia, Allah sangat malu untuk menolak permohonan seorang hamba-Nya yang  menengadahkan kedua tangan sambil berdoa kepada-Nya sekecil apapun itu". ( HR. Turmuzi).

Dan tahu pulakah kita ternyata ketika mandipun, kita dianjurkan untuk menutupi 'aurat', karena Allah sangat malu dan menyukai sifat malu. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis:

ان الله حيي ستير, يحب الحياء و الستر, فاذا اغتسل أحدكم فليستتر( رواه احمد و ابو داود و النسائى )[1]

"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Penutup (segala kejelekan makhluk-Nya) maka apabila kamu mandi, pakailah penutup ". (HR. Abu Ahmad, Abu Daud, Nasa'i).

Dari dua Hadis di atas tahulah kita betapa Allah sangat pemalu. Berkaca dari hadis tersebut pula sudah sepantasnya kita sebagai wanita Muslimah memiliki rasa malu, terlebih kepada Allah Swt.. Rasulullah sendiri memiliki rasa malu yang tinggi,  sampai-sampai rasa malunya melebihi anak gadis yang dipingit. Para sahabat juga bisa mengetahui perubahan ekspresi wajah Nabi ketika ada sesuatu yang tidak beliau sukai.[2]


[1] Sunan Ahmad, vol. IV, hadis ke- 224, abu Daud hadis ke-1488, ibnu haban hadis ke- 2399, 2400
[2] Ibnu Hajar al-'Asqâlâny, op.cit., vol. X,  hadis ke-6102, hal. 579
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

Tidak ada komentar :


Majelis dan Lembaga

[Seluruh Artikel][grids]

Kajian MCIS

[Kajian Utama][bsummary]

Majalah Sinar Mesir

[Seluruh Artikel][threecolumns]

Shaffatul 'Aisyiyah

[Shaffatul 'Aisyiyah][list]