Kebutuhan Muhammadiyah Terhadap Ulama; Pendahuluan (1)
Eksistensi lembaga dakwah Muhammadiyah dengan usianya
yang telah melampaui satu abad lebih, tentu memiliki peran yang penting dalam menciptakan peradaban di bumi pertiwi. Salah satu bentuknya adalah dengan adanya pengelolaan
lembaga-lembaga pendidikan, guna membina anak bangsa menggapai nilai keislaman dan akhlak yang mulia. Sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam membina masyarakat Indonesia.
Amal usaha Muhammadiyah secara
umum juga memiliki peranan penting, apalagi lembaga-lembaga pendidikan seperti: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
pondok pesantren, serta perguruan tinggi Muhammadiyah. Untuk itu mari kita lihat bersama jumlah amal usaha
Muhammadiyah saat ini.
Data Amal Usaha Muhammadiyah
No Jenis
Amal Usaha Jumlah
1 TK/TPQ 4.623
2 Sekolah
Dasar (SD)/MI 2.604
3 Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772
4 Sekolah
Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143
5 Pondok
Pesantren 67
6 Jumlah
total Perguruan tinggi Muhammadiyah 172
7 Rumah
Sakit, Rumah Bersalin, BKIA, BP, dll 457
8 Panti
Asuhan, Santunan, Asuhan Keluarga, dll 318
9 Panti
jompo 54
10 Rehabilitasi
Cacat 82
11 Sekolah
Luar Biasa (SLB) 71
12 Masjid
6.118
13 Musholla
5.080
14 Tanah
20.945.504 M²
Jumlah yang sangat sepektakuler bukan? Sebuah prestasi
yang luar biasa
dalam kuantitas. Jika kita jumlahkan
siswa dan mahasiswa yang sekolah di lembaga-lembaga di atas, kita akan mendapati angka yang mencapai ratusan ribu atau bahkan jutaan. Artinya, setiap tahunnya, akan ada ribuan siswa
yang lulus dari sekolah menegah pertama, ribuan siswa dari sekolah menengah atas dan ribuan mahasiswa dari perguruan Muhammadiyah.
Syekh Ali Jum'ah. Mantan Mufti Mesir saat diwawancari kru Sinar Muhammadiyah |
Jika kita lihat lagi data di atas dan kita bandingkan antara
jumlah sekolah Muhammadiyah dan jumlah pesantren Muhammadiyah, kita akan mendapati
perbedaan angka yang amat sangat mencolok,
yaitu 5519 sekolahan berbanding 67 pesantren.
Hal ini mengindikasikan, bahwa secara umum anggota Muhammadiyah bisa dikatakan lebih
suka sekolah umum daripada pondok pesantren. Kesimpulan lainnya
adalah bahwa kita terlalu
memberikan perhatian lebih terhadap genre
sekolah umum, daripada lembaga pendidikan bercorak
ilmu agama.
Berbicara mengenai ulama
dan kaderisasinya dalam tubuh persyarikatan Muhammadiyah, berikut ini beberapa
narasumber yang berhasil diwawancarai oleh kru SINAR Muhammadiyah di tengah kesibukan mereka. Narasumber tersebut
diantaranya; Prof.
Dr. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag., Dosen/Guru Besar di Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Asep Shalahudin, S.Ag. M.Pd.I, Direktur Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta, Cecep Taufiqurrahman, MA, ketua
PCIM Mesir periode 2006-2008, dan Fahmi Salim, Lc. MA, anggota
Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah periode 2010-2015.
Pcim Mesir menerima zakat, infaq, sadaqah. Uang ini akan dipergunakan untuk kepentingan dakwah Pcim Mesir dan dapat disalurkan ke:
No rek. 3660009009 a/n PCIM Mesir, Bank Syariah Mandiri, Jl. Gedong Kuning Selatan, No. 5, Yogyakarta.
Konfirmasi via facebook : https://www.facebook.com/pcim.mesir
Dan semoga amal ini bisa menjadikan kita menerima buku amalan perbuatan dengan tangan kanan diakhirat kelak. Alamat Pcim Mesir: Building 113/2, 10th district, Nasr city, Cairo, Egypt.
Post A Comment
Tidak ada komentar :