Relevansi Ilmu Ekonomi dalam Al-quran
Ekonomi Islam dalam Al-Qura’n ditinjau dari segi normatif dan historis.
Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang membicarakan dunia perekonomian, bahkan di kalkulasikan ayat terpanjang dalam surat Al-baqarah menjelaskan atauran-aturan dalam hutang- piutang.
Al-iqtishod di ukur dari ketaatan berarti keseimbangan dan pemerataan antara debet dan kredit, juga tidak mengandung unsur pemborosan atau berlebihan tidak sesuai dengan kebutuhan, hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman :
و الذين إذا أنفقوا لم يسرفوا ولم يقتروا وكان بين ذلك قواما
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanja itu) ditengah-tengah antara yang demikian" (QS. Al-Furqon : 67)
Dari ayat diatas jelas bahwa Al-Quran telah mengatur aktivitas perekonomian sedemikian rupa, sebagaimana hadis Rasul Saw., diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Musnadnya:
لا عال من إقتصد
"Tidak akan fakir orang yang berlaku adil" (HR. Ahmad).Disusul Khulafa'ar-rosyidin dan turut mengamalkan ketentuan yang terkandung dalam Al-Quran dan sunnah, sebuah bukti bahwa Islam agama yang compleks hingga perekonomian sekalipun tidak luput dari perhatiannya.
Di penghujung surat al-Baqarah Allah memperbolehkan gadai bilamana dalam keadaan mendesak (perjalanan) dan tidak memiliki apapun sebagai alat tukar,seperti yang dilakukan rasul ketika beliau menggadaikan baju perangnya dengan makanan.
----------------------------------
Pcim Mesir menerima zakat, infaq, sadaqah. Uang ini akan dipergunakan untuk kepentingan dakwah Pcim Mesir dan dapat disalurkan ke:
No rek. 3660009009 a/n PCIM Mesir, Bank Syariah Mandiri, Jl. Gedong Kuning Selatan, No. 5, Yogyakarta.
Konfirmasi via facebook : https://www.facebook.com/pcim.mesir
Dan semoga amal ini bisa menjadikan kita menerima buku amalan perbuatan dengan tangan kanan diakhirat kelak. Alamat Pcim Mesir: Building 113/2, 10th district, Nasr city, Cairo, Egypt.
Post A Comment
Tidak ada komentar :