PCIM News

[Kabar PCIM][list]

Kabar Persyarikatan

[Muhammadiyah][twocolumns]

Muhammad Abduh; Ide-Ide Pembaharuan (3)

Ide-ide Pembaharuan dan Pengaruh Muhammad Abduh

          Beberapa ide pembaharuan besar Muhammad  Abduh sebagai upaya untuk mengentaskan kemunduran umat Islam saat itu diantaranya ialah:  pertama, melakukan purifikasi terhadap ajaran Islam. Muhammad Abduh memandang, sebagaimana dijelaskan dalam karyanya al-Islam Din al-‘Ilmi wa al-Madaniyyah, bahwa sifat jumud yang hinggap di tubuh umat Islam ialah karena masuknya faham-faham animisme dan adat istiadat yang bukan dari Islam. Oleh sebab itu, banyak bid’ah dan khurafat bermunculan, yang menjadikan umat Islam statis, enggan berfikir rasional, lebih suka memuja dan berharap lebih kepada wali tanpa adanya usaha. Bid’ah semacam inilah yang harus dikeluarkan dari tubuh umat Islam jika ingin bangkit, fikir Abduh. Untuk kemudian mengamalkan ajaran Islam yang murni seperti yang dikerjakan oleh para sahabat Nabi Saw. dan generasi salaf.

           Kedua, mencanangkan reformasi pendidikan. Dr. Utsman Amin dalam karyanya Ra’id al-Fikr al-Mishr, menjelaskan bahwa reformasi pendidikan yang digerakkan Muhammad Abduh ialah karena adanya dikotomi pendidikan, khususnya di Mesir. Pertama, ialah sekolah-sekolah agama dengan al-Azhar sebagai lembaga tertinggi. Dan kedua, sekolah umum, baik yang berafiliasi kepada pemerintah ataupun swasta. Fakta ini mengakibatkan adanya dualisme pendidikan yang melahirkan dua kelas sosial. Tipe sekolah pertama melahirkan ahli agama dan tokoh masyarakat yang cenderung tradisionalis, sedangkan tipe kedua melahirkan kalangan elite dengan paradigma barat-modern.

            Jika dualisme pendidikan ini terus dibiarkan, maka akan menelurkan dua konsekuensi negatif. Apabila model pendidikan pertama dipertahankan, akan semakin membuat umat Islam tertinggal. Dan jika model pendidikan tipe kedua juga tetap dipertahankan, akan mengancam sendi-sendi agama dan moral. Maka menurut Abduh, yang tepat ialah mengkompromikan keduanya, memasukkan materi-materi umum seperti filsafat dan sains modern pada lembaga pendidikan berbasis agama, dan memasukkan muatan agama dalam kurikulum lembaga pendidikan umum.

            Ketiga, membuka kembali pintu ijtihad. Kenyataan bahwa masyarakat saat itu menganggap pintu ijtihad telah tertutup, fungsi akal pun tidak berjalan semestinya. Pemahaman ini dipandang perlu untuk diperbaiki olehnya. Muhammad Abduh kemudian membagi ajaran Islam menjadi dua kategori, yaitu ibadah dan muamalah. Dalam hal ibadah menurutnya, semua telah dijelaskan secara terperinci dalam al-Quran dan Sunah, maka dalam hal ini tidak boleh ada inovasi. Berbeda dengan muamalah yang berkaitan dengan hubungan bermasyarakat dan interaksi sosial, maka diperlukan adanya interpretasi baru. Sebab situasi dan kondisi masa lampau dengan sekarang, sangatlah berbeda. Karena itulah pintu ijtihad harus terus dibuka.

            Karena pintu ijtihad terbuka, maka tentu membutuhkan akal sebagai perangkat untuk berijtihad menggali hukum. Abduh, sebagaimana dijelaskan dalam karyanya Risalah al-Tauhid, hendak menghidupkan kembali fungsi akal dan meletakkannya pada posisi yang tinggi. Baginya, mengesampingkan peran akal dengan lebih memilih taklid terhadap pendapat ulama-ulama klasik, merupakan sikap yang bertentangan dengan al-Qur’an dan Sunnah yang melarang bertaklid buta.


Penulis: Khoirul Faizin bin Khusnul ‘Aqib. Mahasiswa tingkat III fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar Kairo & anggota IMM komisariat FAI- UM Surabaya
----------------------------------
Pcim Mesir menerima zakat, infaq, sadaqah. Uang ini akan dipergunakan untuk kepentingan dakwah Pcim Mesir dan dapat disalurkan ke:
No rek. 3660009009 a/n PCIM Mesir, Bank Syariah Mandiri, Jl. Gedong Kuning Selatan, No. 5, Yogyakarta.
Konfirmasi via facebook : https://www.facebook.com/pcim.mesir
Dan semoga amal ini bisa menjadikan kita menerima buku amalan perbuatan dengan tangan kanan diakhirat kelak. Alamat Pcim Mesir: Building 113/2, 10th district, Nasr city, Cairo, Egypt.
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

Tidak ada komentar :


Majelis dan Lembaga

[Seluruh Artikel][grids]

Kajian MCIS

[Kajian Utama][bsummary]

Majalah Sinar Mesir

[Seluruh Artikel][threecolumns]

Shaffatul 'Aisyiyah

[Shaffatul 'Aisyiyah][list]