PCIM News

[Kabar PCIM][list]

Kabar Persyarikatan

[Muhammadiyah][twocolumns]

Kajian Gabungan Wasathiyah dan I’jaz di Penghujung Termin I


Kairo - Rabu, 3 Desember 2014 yang lalu, kajian Wasathiyah mengadakan kajian bersama dengan kajian I’jaz yang diadakan di Markaz dakwah PCIM Kairo. Kajian kali ini merupakan kajian penutup di termin pertama sebelum dilaksanakannya ujian, pada kajian kali ini Wasathiyah mengangkat tema resensi buku “Polemik Kitab Suci ; Tafsir Reformis Atas Kritik al-Quran Terhadap Agama Lain”, yang merupakan disertasi dari Mun’im Sirri.

Kajian yang dimulai pada pukul 15.30 ini dimoderatori oleh Fahruddin. Setelah dibuka, moderator memberi waktu kepada penanggungjawab setiap kajian untuk memberikan sambutannya. Dari kajian Wasathiyah diberikan kepada Mujadid Ramli Tanjung, dan kajian I’jaz oleh Saiful Luthfy.

Setelah Memberikan sambutan dari tiap-tiap kajian, kemudian memasuki acara inti yang diberikan kepada Muhammad Rifki Arriza sebagai resentator dari buku tersebut. Setelah sedikit member sambutannya pada pembuka dari acara inti ini, kemudian Muhammad Rifki arriza mengenalkan sosok penulis dari buku “Polemik Kitab Suci”. Beliau memberikan sedikit pembetulan dari judul buku ini, yang ditulis dalam status Facebook nya Mun’im Sirri, bahwa sebenarnya bukan Tafsir Reformasi, namun Tafsir Reformis.

Kemudian beliau memberikan gambaran umum dari setiap bab pada buku ini, dimana penulis dalam bukunya mengkritisi beberapa mufasir terdahulu, dan membongkar dogma-dogma dalam kitab suci. Buku yang terdiri dari 6 bab ini juga mengutip beberapa potongan pendapat dari para tokoh Tafsir Reformis, seperti Rasyid Ridha, Muhammad Jawwad Mughniyah, Muhammad Husain Tabataba’I, Buya Hamka. Kemudian penulis juga mengkritiki sikap eksklusifnya sebuah agama dan sikap ingin benar sendiri, yang dianggap sebagai sumber perselisihan diantar agama dan sebagai upaya menegakkan kedamaian.

Setelah membahas tiap bab pada buku ini, kemudian moderator memberikan waktu untuk para peserta kajian untuk bertanya dan menanggapi. Kajian yang dihadiri oleh 28 orang ini begitu antusias dalam menanggapi buku yang dibahas kali ini. Novan Hariansyah salah satu peserta memberikan tanggapan bahwa sebagai penuntut ilmu agama, kita harus mengetahui dari mana ilmu ini didapat. Kemudian ia juga menanggapi bahwa setiap murid akan mengikuticorak pemikiran gurunya tidak terkecuali juga penulis dari buku ini.

Setelah beberapa peserta menanggapi dari resensi buku kali ini, dan berdiskusi hangat tentang pemikiran dari penulis ini, Sheila menyampaikan bahwa sebagai penuntut ilmu agama, kita harus memahami metodologi dalam mempelajari ilmu, karena kesalahan metodologi merupakan hal yang sangat fatal.

Akhirnya kajian ini pun selesai pada pukul 19.30, dan sebagai penutup Muhammad Rifki Arriza berharap silaturahmi antar kajian ini bisa terus berlanjut, sehingga bisa memberi manfaat antara yang satu dan yang lainnya. (Mujadid Ramli)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

Tidak ada komentar :


Majelis dan Lembaga

[Seluruh Artikel][grids]

Kajian MCIS

[Kajian Utama][bsummary]

Majalah Sinar Mesir

[Seluruh Artikel][threecolumns]

Shaffatul 'Aisyiyah

[Shaffatul 'Aisyiyah][list]